This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
_______________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________________________________
INFORMASI DAN KONTAK JURNAL LPPM AIKOM TERNATE
_________________________________________________________________________________________________________________________
Kasih sayang dalam pandangan agama Islam
oleh asd fgh (2022-10-04)
MeresponBlog zombie
Cinta dan Alasan
Menurut Islam, cinta harus dicerahkan. Cinta suci adalah cinta yang realistis dan berwawasan luas. Sudah menjadi tema umum dalam nasihat moral oleh para pengkhotbah Muslim besar dan guru sufi bahwa seseorang tidak boleh membiarkan cinta seseorang untuk sesuatu atau seseorang membuatnya lalai dari seluruh kebenaran.
Alasan untuk penekanan ini adalah bahwa cinta secara alami cenderung membuat sang kekasih "buta dan tuli". Jika Anda mencintai seseorang, sangat tidak mungkin untuk memiliki pandangan yang tidak memihak, kecuali cinta itu diarahkan oleh alasan. Inilah sebabnya mengapa bahkan Muslim sufi berusaha untuk tidak diliputi oleh cinta.Siraj ed‑Din menulis:
Sufi tidak punya pilihan selain waspada, jeli, dan cermat, menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang semestinya, dan memberikan segala sesuatunya sebagaimana mestinya. ... Berdasarkan perspektif inilah tasawuf adalah jalan pengetahuan daripada jalan cinta. Karena itu, ia cenderung menolak keberpihakan yang harus dibenarkan dan bahkan didorong oleh perspektif cinta
Cinta Manusia kepada Tuhan
Menurut Islam, harapan minimum dari orang-orang beriman adalah bahwa Tuhan harus memiliki tempat pertama di hati mereka, dalam arti bahwa tidak ada cinta lain yang dapat mengalahkan cinta seseorang kepada Tuhan; Tuhan harus menjadi objek cinta yang tertinggi dan utama.
Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa cinta seseorang kepada Tuhan harus lebih tinggi daripada cintanya terhadap apa pun yang dicintainya dalam hidupnya. Keunggulan ini muncul dengan sendirinya ketika cinta kepada Tuhan dan agama-Nya bertentangan dengan cinta seseorang terhadap barang-barang pribadinya. Dalam hal ini, seorang mukmin harus bisa mengorbankan hal-hal favorit pribadinya demi Allah.
Baca juga : hadits kasih sayang
Misalnya, jika Tuhan meminta kita untuk memberikan hidup kita untuk melindungi kehidupan yang tidak bersalah atau keutuhan wilayah kita atau sejenisnya, kita tidak boleh membiarkan cinta kita untuk hidup yang mudah atau bersama keluarga dan sebagainya menghalangi kita untuk berjuang di jalan-Nya.
Oleh karena itu, seorang mukmin bukanlah orang yang hanya mencintai Tuhan. Seorang mukmin adalah orang yang cintanya kepada Allah adalah cinta tertinggi dan terkuat yang dimilikinya.