This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
_______________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________________________________
INFORMASI DAN KONTAK JURNAL LPPM AIKOM TERNATE
_________________________________________________________________________________________________________________________
Sumber Mata Air Dengan 3 Rasa Yang berbeda
oleh asd fgh (2022-07-21)
MeresponBlog zombie
Tahu mata air dari tiga rasa di kudus
Untuk penduduk Kudus, tiga rasa Rejenu mungkin bukan hal baru. Meski begitu, masih mengundang kekaguman bagi penduduk kota di luar kota.
Objek wisata ini sangat berbeda dari yang lain. Karena ada tiga rasa, yaitu, dengan rasa yang berbeda. Tentu saja, itulah yang membuat orang penasaran.
Musim semi pertama memiliki rasa stroberi yang sedikit segar, pegas kedua memiliki rasanya mirip dengan minuman lembut lembut seperti 'sprite', dan pegas ketiga memiliki rasa yang mirip dengan Tua.
Kami mencoba perjalanan ke objek wisata yang terletak di kota Jepang, Distrik Dawe, Kudus, Selasa (3/9/2019). Ternyata sebenarnya rasa yang berbeda dalam tiga mata air sangat menonjol.
"Menurut pendapat saya, rasa air di Rejenu berbeda. Ada rasa stroberi segar, rasa soda dan seperti anggur seperti anggur," kata seorang turis Teresia Viona sebagai turis sambil minum tiga rasa di Rejenu.
Dia datang dengan rekannya dari sekolah SMK Nusantara Kudus. Viona datang dengan sengaja karena saya ingin tahu tentang pariwisata Rejenu. "Beberapa kali di sini (Rejenu) tetapi penasaran," katanya.
Lokasi ini berada di perbukitan Muria. Daerah itu menjadi satu dengan daerah makam Wali Sheikh Sadzali. Praktis untuk manajemennya dalam satu dengan manajemen kuburan. Yaitu, dasar makam Syekh Sadzali.
Menurut sebuah yayasan, gula, tur air dengan tiga rasa di Rejenu selalu dikunjungi oleh wisatawan. Mereka berasal dari Kudus dan daerah sekitarnya.
"Itu berasal dari kudus dan daerah sekitarnya. Meskipun jumlah wisatawan tidak begitu banyak," kata Alcaria.
Pria asli desa Jepang ini mengatakan bahwa hari normal jumlah wisatawan di Rejenu tidak hingga 100 orang. "Jika itu normal, itu tidak mencapai 100. Jika ini akhir pekan, itu bisa sekitar 100 orang," jelasnya.
Baca selanjutnya di Fokus Jepara