This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
_______________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________________________________
INFORMASI DAN KONTAK JURNAL LPPM AIKOM TERNATE
_________________________________________________________________________________________________________________________
Mengenal Suku Nias
oleh asd fgh (2022-05-30)
MeresponBlog zombie
Anak -anak di negara ini juga dapat dibagi menjadi sila (cerdas) dan Sato (kebanyakan orang). Kelompok sawuyu juga dibagi menjadi tiga, yaitu binu (budak karena hilangnya perang, umumnya dikorbankan untuk upacara), Sonda Hare (menjadi budak karena tidak dapat membayar hutang) dan Holito (menjadi budak setelah ditebus dari hukuman mati sampai mati kematian).
Pengaruh kelompok sosial di atas selalu terasa sejauh ini, karena kelompok Siulu, misalnya, mungkin tidak menikah dengan Sato. Sementara itu, kelompok Sawuyu sudah tidak ada lagi.
Budaya suku Nias
Budaya NIAS yang terkenal adalah lompatan batu atau Fahombo, tradisi komunitas NIAS yang sangat populer di selatan Kabupaten NIAS. Tradisi ini telah dilakukan sejak lama dan ditransmisikan selama beberapa generasi oleh orang -orang di desa Bawo Mataluo "Bukit Matahari".
Tradisi roche jump telah dilakukan sejak era leluhur, di mana pada zaman kuno, mereka sering bertarung di antara suku -suku sehingga mereka dibentuk untuk menjadi kuat dan mampu menembus benteng musuh yang akan cukup tinggi hingga tinggi hingga hingga cukup tinggi hingga hingga tinggi hingga hingga tinggi hingga tinggi hingga hingga tinggi hingga tinggi hingga hingga tinggi hingga hingga tinggi hingga hingga tinggi hingga tinggi hingga cukup tinggi hingga cukup tinggi hingga cukup tinggi dilompat.
Ono Niha - Seiring perkembangan waktu, tradisi ini juga mengubah fungsinya, sekarang tradisi Jumping Stone tidak digunakan untuk perang tetapi untuk ritual dan juga sebagai simbol budaya rakyat NIAS.
Tradisi batu lompatan adalah ritual budaya untuk menentukan apakah seorang pemuda dari desa Bawo Mataluo dapat diakui sebagai seorang pemuda yang memiliki orang dewasa atau tidak.
Nias rumah suku tradisional
Rumah tradisional suku Nias disebut Omo Sebua. Omo Sebua didirikan tanpa paku dan dirancang khusus untuk melindungi penghuninya dari serangan lawan selama perang antara suku -suku.
Dengan tiang kayu besi besar, rumah omo tradisional terlihat solid. Rumah ini memiliki atap curam 16 meter. Akses ke pintu masuk ke rumah omo Sebua tradisional hanya ada dalam skala kecil di pintu depan. Kurangnya akses ke rumah adalah strategi bagi leluhur suku Nias untuk meminimalkan serangan dari suku lain.